Sunday, October 10, 2021

Apa Kabar Kopi?

Hampir 20 bulan sejak ngopi “beneran” terakhir kalinya :’D
Tentu aja selama ini ngga ada deep talks di coffee shop. I’m hoping my friends are still here when this pandemic calms down enough.


Hari terakhir di Istanbul, gue duduk di sebuah coffee shop sambil journaling dan bikin banyak plan yang pastinya gagal kehantam pandemi. Sampai di Jakarta, gue bener-bener tutup keinginan untuk nongkrong di coffee shop sekalipun udah buka. Jadi sejak Maret 2020, hot cappuccino dan piccolo akhirnya jadi es kopi susu yang gampang dibikin sendiri di rumah atau delivery order. (PS: Gue bukan penggemar kopi Sbux, jadi kopi-kopi mereka ngga masuk ke dalam kategori “decent coffee”).

Hari Rabu siang kemarin, gue colongan ikut nyokap dan bibi gue mampir ke PIM. Karena kangen banget suasana kerja di coffee shop, gue pergi sambil bawa laptop dong muehehehe! Sampai sana, gue ngintip dulu ke Toby’s Estate, eh ternyata cukup sepi dan ada tempat duduk bertiga yang lumayan mojok dari bangku-meja orang lain. Akhirnya kita masuk dan brunch di sana.

Surprisingly, jeda 1.5 tahun ngga bikin gue merasa kopi bikinan coffee shop / artisan jadi “lebih mewah” dari eskopsus yang sehari-hari gue konsumsi selama pandemi ini. Gue bersyukur dan menghargai moment se-jam-an duduk di sana sambil brunch, tapi ternyata jauh dari “decent coffee” ngga bikin gue gila juga. Ngga bikin gue terharu sambil mau menikmati seruput demi seruput gitu loh. I appreciate the moment and opportunity but, apparently coffee is just a coffee for me.

Cuma gue seneng banget siang itu milih Toby’s Estate. Kalau aja gue pilih coffee shop lain, mungkin sekarang gue lagi cari-cari alasan untuk nyoba ngopi lagi karena ngga bakal puas. Coffee shop yang  piccolonya enak di mall (terutama di kompleksnya PIM) itu ngga banyak lah. Jadi kalau mau hajar sekalian, Toby’s Estate udah pasti tempat yang tepat. Jadi kangen Singapur.

Jadi gue kembali nyetok eskopsus di freezer untuk dicairin dan diminum setiap pagi (lagi) di rumah.
Ngga ada perasaan harus buru-buru kembali ke coffee shop.
Kopi bisa nunggu.
Kerja di coffee shop bisa nanti.
Yang penting melewati pandemi dengan sehat dulu.

Holding on to hope.

0 comments: