Tuesday, July 2, 2019

LaLaLa Toenails!

Di blog post ini [link] gue sempat cerita tentang jempol kaki kanan dan sampingnya (telunjuk kaki?) gue yang ngegaprok pad pas lagi muay thai. Waktu itu berdarah ngga karuan, tapi gue merasa akan baik-baik aja karena rajin gue rawat dengan oil, ointment, dan gue jaga kebersihannya (dibersihin alcohol dan selalu plester rapi tapi masih bisa nafas). Sebelum lebaran akhirnya gue sempat pedicure karena yakin kondisi kukunya masih melekat kuat. Saat itu dari sisi nail matrixnya (lengkungan putih di pangkal kuku) mulai terasa dan terlihat ada kuku baru yang tumbuh, tapi ketebalannya lebih tipis daripada existing nail. Gue ngga overthink karena mungkin itu yang terjadi kalau nailbed kita injured kali ya.

Terakhir kondisi toenailsnya sebenernya hanya ungu sedikit kayak bando/sabit gitu, ngga sampai jadi goth-toe (sesungguhnya kalau goth-toe ya anggap aja kutexan). Ternyata itu darah kering, istilah medisnya subungual hematoma. Since kuku jempol adalah favorit gue, sebenernya gue sedih dan sebel sih, tapi selama kuku masih nempel, gue cuma perlu tunggu subungual hematomanya naik ke atas sampai tiba waktu digunting. Beres kan?

AND NOW THE IMPORTANT UPDATE!

Minggu lalu kukunya oglek dan hari ini officially COPOT! Trust me it was painless but now my big toe CREEPS . ME . OUT!

Nailbednya udah keras and thankfully lurus-rapi-halus ngga grinjel-grinjel (deformed) kayak temen gue lainnya yang pernah lepas kukunya karena insiden. But still, now my big toe is all fuckin' skin!

Yang sebelumnya terasa kuku baru tampaknya memang kuku baru and now it 1/3 size regular big toenail.

It's a HUGE MILESTONE IN MY LIFE! Seumur2 gue selalu resik soal kuku kinclong dan polished but now.... YAY TO ME! *inhale*exhale*

Mungkin ada beberapa kejadian juga yang memperparah kondisi big toenail, antara lain sering kejatuhan shower pas mandi, kejedot kaki meja, nabrak trolley supermarket.... Di samping itu gue pun tetap pakai high heels dan ngga stop muay thaynya. Oh ya, sejak suntik Tapros kondisi kuku gue juga cukup ngga sehat, mungkin ada juga kontribusinya Tapros yang menggagalkan penyembuhan si big toenail.

Dulu gue juga pernah kena subungual hematoma pas lagi sering latihan half-marathon, tapi ngga parah dan ngga sampai copot. Ada beberapa temen yang sampai copot dan gue bingung kok mereka ngga sedih kehilangan kuku. Bahkan ada yang copot tanpa rasa sakit pas lepas kaos kaki (nyangkut di kaos kaki gitu) gue yang linu. Dan sekarang gue ngalamin itu sendiri huhu. Big toenail pula huhu! Semoga telunjuknya nempel waras-waras aja. Amin.


So here's what you need to know about injured nail and nail bed, from my experience:

Satu. Sakitnya itu minta ampun. Dalam kasus gue, kukunya ngga oglek banget jadi gue ngga ke UGD/dokter buat dipaksa copot. Sakitnya cuma sampai 2 mingguan. Pada fase ini, mesti telaten dirawat pakai oil, rendam air es dan garam, oles sedikit ointment, lalu plester ke manapun keluar rumah. Tujuan plesterinnya untuk nge-kalem-in kondisi kuku, karena kena sepatu atau kepentok lagi bikin senat-senutnya ngga selesai. Gue ngga tau apakah kalau dipaksa copot di dokter akan membuat fase ini jadi lebih santai apa justru malah lebih heboh.

Dua. Kalau belum ada tanda-tanda copot/infeksi, mungkin sebaiknya ngga usah ke dokter untuk dipaksa copot ya? Karena teman gue yang ke dokter untuk dipaksa copot malah deformed nailbednya. Jempol gue ini, nailbednya rapi dan halus. Semoga ngga ada masalah ke depannya. I'll keep you updated.

Tiga. Ngga usah berharap kuku akan nempel sempurna kalau udah sampai subungual hematoma. Expect aja akan copot. Gue sampai lihat time-lapse-nya kuku orang di YouTube *iye gue khawatir banget deh* dan kuku akan copot di sekitar hari ke-100. Setelah dihitung-hitung sih iya juga ya, gue injured di awal Maret dan copot 1 Juli.

Empat. Jangan pedicure/manicure di salon saat kondisinya masih mengenaskan karena kita ngga tau kesterilan. Mending DIY pedi-mani dulu sambil kita perhatiin perkembangan lukanya. Di area jempol dan telunjuk yang injured itu, gue selalu bersihin kotoran nyempil (you know, akan banyak kulit mati nyempil). "Obatnya" gue pakai air detol, oles alcohol 70% di sekitar kuku dan belas lem plester (karena sepatu gue mayoritas peep toe), 2 tetes lemon essential oil langsung ditetesin, terakhir dibalur ointment tipis-tipis sebelum diplester. Plesternya pun digunting bagian atas dan bawah supaya ngga ada lem nempel di kuku dan tetap kena udara.

Ribet ya. No wonder inces langsung ke Sincapo pas kukunya ketiban lemari perfyum husbandonya.

Huhu! Ayo toenails! Tumbuh kembali! Capek pakai plester nih.

0 comments: