Wednesday, December 23, 2020

Review: Goojodoq Stylus Pen Buat Kaum Mendang-Mending.


Selama WFH ini, gue belajar note-taking pakai iPad. Gue udah pakai iPad sejak iPad 3 release, lalu pas Apple merilis Apple Pencil, gue mikir... hmm should I do digital note-taking & journalling? Tapi melihat harga Apple Pencilnya, NTAR!

So.. setelah iPad 3 rozaq, gue jump ke iPad 6 dan menemukan suatu stylus Apple-Pencil-Apple-Pencil-an dari Goojodoq (China) senilai dua ratus ribuan aja. Itulah pertama kalinya gue download **syofi** dan mungkin hanya itu transaksi gue di sana. HAHA! Anyhow, karena ada beberapa varian stylus tanpa deskripsi yang jelas, I bought two Goojodoqs dengan harga yang berbeda untuk tau perbedaannya becaaaause YouTube reviews didn't. help. at. all.

So here I am, selama pandemi sudah berhasil menaikkan martabat iPad gue menjadi gadget yang menyimpan banyak isi kepala gue, mulai dari notes, gambar, sampai online learning. Games minggir dulu semua.

Review ini ditujukan untuk orang yang mungkin mau membeli Goojodoq Pen tapi ngga tau mau beli yang mana karena nama dan deskripsinya ngga jelas.

So I have two pens but to be honest gue ngga tau ini generasi berapa. Mereka claim udah ada Gen 10. Tapi biar gampang kita sebut "Pink" as lower gen (cuz it's cheaper - around Rp249.000), dan "White" as the newer one (around Rp 349.000-399.000).


Claim: White katanya bisa menulis lebih tebal saat di-tilt alias miring kayak lagi ngarsir gitu. But it doesn't work in Procreate and Goodnotes 5 ya.. Kalau di Notes biasa-nya iPad sih bisa. Jadi menurut gue ngga usah kejebak dengan fungsi tilt-nya. If you're looking for tebel-tipis saat lettering/drawing, go for Apple Pencil. Titik.

Feels: Si White lebih berat dan magnetnya lebih kuat, makanya mungkin dia suitable untuk iPad Air dan Pro. Dua-duanya melekat di iPad 6 gue sih, tapi karena ujung iPad ini ngga kotak, ngga ada gunanya juga nempel-nempelin. Cuma bobby pins aja yang bisa melekat dengan anggun di iPad gue :P

Untuk nulis, dua-duanya berasa nulis kayak pakai ujung kayu. Berasa keras dan mentok-mentok (dengan suara dadadadadada setiap ketukan), tapi lama-lama biasa aja kok. Tentu saja operatingnya jadi beda dengan Apple Pencil yang bisa dimainin pressurenya. Again, kalau pengen yang lembut dan experience nulis yang ngga rusuh, go for Apple Pencil.

Ujung (tip/nib) White dan Pink ini beda. Kita sama-sama dikasih cadangan, tapi ngga interchangeable. Ujungnya Pink lebih ke tusukan gitu, dan ujungnya White kayak payung (cara pemasangan dua-duanya tetep diputer-puter gitu). Tapi dengan fungsi yang gitu-gitu aja *literally* menurut gue ngga perlu lah pilih stylus karena bentuknya akakakaak.. karena experience keduanya tetep beda dengan Apple Pencil.

Di picture paling bawah, kita bisa lihat kalau meskipun bahannya plastik, ya ngga ganggu-ganggu banget lah kalau disandingin dengan iPad-nya :))) Gue bukan penggemar aEstHeThiCc tapi I know, matchy-matchy itu penting.

So kesimpulannya, go for the cheaper one, biar kalau rusak ngga nyesek. Karena katanya kalau jatuh, it dies. Tapi punya gue udah jatuh berkali-kali, masih bisa dipake. Kalau emang pengen mirip bentuknya sama Apple Pencil 2, kayaknya bisa ambil yang lebih mahal karena nibnya emang lebih mirip.

Again, these Goojodoq Stylus Pens bukan untuk yang pengen hasil sama kayak Apple Pencil yak. Apple selalu menjual experience dan so far itu keunggulan mereka. Bisa ditiru bungkusnya, tapi experiencenya ngga. However, I've managed to reduce paper waste since WFH started - thanks to Goojodoq!

November 13, 2021: IMPORTANT UPDATES!!!
Terima kasih untuk visitor blog ini yang tertarik dengan produk Goojodoq dan menanyakan beberapa hal di comment. Beberapa bulan setelah tulisan ini dipost, saya sudah beralih ke Apple Pencil dan meng-upgrade iPad saya [baca updatenya pada blog post ini - LINK]. Jadi saya sudah tidak pakai Goojodoq.

Saya masih bisa menjawab beberapa pertanyaan di comment, namun perlu diketahui bahwa ada 2 batasan: Pertama, saya tidak memiliki product knowledge Goojodoq ataupun teknologi stylus, sehingga tidak semua pertanyaan bisa dijawab (terutama jika barangnya rusak). Kedua, comment pada Blogger sering kali tidak memungkinkan saya untuk reply karena terlalu sering error.

Semoga kendala kedua bukan tanda-tanda Blogger menyulitkan kita dalam berinteraksi ya. :)
Pastikan teknologi jangan menjadi show stopper kita dalam berkarya. Stay healthy and stay creative!


21 comments:

Unknown said...

hai kak thankyou for the review karena emg niat mau beli goojodoq stylus pen ini yg ramah buat kantong mahasiswa hehe.
i just wanna ask something kak! kalo di goodnotes 5 semua "pen" nya bisa dipakai kan kak? brushpen, spidol, dan satunya itu lupa hehe.
thankyou im advance kak <3

Maya Junita said...

Hi, maaf telat reply. Di Goodnotes 5, semua tipe "pen" bisa dipakai dan kelihatan perbedaan bentuknya. Tetapi untuk jenis brush pen, tidak bisa tebal-tipis seperti calligraphy ya. Tapi tetap bagus karena jelas sekali perbedaan 3 pen tersebut (jadi penggunaannya OPTIMAL BANGET!). Tinggal kita aja yg pinter-pinter mau pakai pen apa untuk kreasi tulisannya. :)

Amandayoww said...

Hai kak, aku tadi barusan tanya seller goojodoq kalau yang stylus pen nya yang khusus apple gabisa untuk ipad gen 6 2018, dan disuruh buat beli yang universal. Tapi aku lihat di deskripsi produknya bisa, dan punya kakak juga ipad gen 6 kalau boleh tau pake jenis yg universal atau khusus ipad ya kak? Makasih

Maya Junita said...

Halooo! Semoga ngga terlalu terlambat untuk membalas ya.. Aku pakai Goojodoq yg khusus iPad. Yang punyaku warna putih itu, baru aku check ternyata Gen 5 dan sangat compatible sama iPad 6 :) Yang warna pink juga compatible ke iPad 6 dan iPad Mini 5 punya temenku.

Aku ngga recommend yang universal, karena beberapa kali pakai stylus yg ujungnya seperti graphite malah membuat baret-baret. Sooo.. kamu bisa coba yang Gen 5 yaa :)

Semoga membantu yaa!

Rasyi Sabilla Razza Sudibyo said...

ka mohon pencerahan dong, aku baru beli 5 hari yang lalu karna dipake nya ga sering2 amat juga.. nah hari ke 5 baru aku cas si pen nya (white) tapi pas aku coba ko malah gabisa nyalaaa 😩😩 nanya ke seller nya belom di jawab aja

Rasyi Sabilla Razza Sudibyo said...

ka mohon pencerahan dong, aku baru beli 5 hari yang lalu karna dipake nya ga sering2 amat juga.. nah hari ke 5 baru aku cas si pen nya (white) tapi pas aku coba ko malah gabisa nyalaaa 😩😩 nanya ke seller nya belom di jawab aja

Rasyi Sabilla Razza Sudibyo said...

ka aku baru beli 5 hari yg lalu (white) ini karna ga sering2 amat dipake jadi baru aku cas di hari ke 5.. nah setelah di cas aku ga ngeuh pake, trs tiba2 gabisa dinyalain dong yg biasanya di ketuk 2kali 😭😭 gimana dong ka kasih pencerahan plisss.. udah nanya ke seller tapi belom respon

Maya Junita said...

Hi Mbak Rasyi, salam kenal. Sedih dan sebel banget ya kalau barang yang kita beli ternyata rusak. Tapi memang dalam setiap pembelian ada risiko kecacatan (defect), terutama untuk barang seperti ini. Goojodoq saya yang warna pink juga akhirnya rusak setelah hampir 10 bulan penggunaan. Jadi ternyata umurnya ngga sampai 1 tahun hehe.. Ternyata pendek ya umur ekonomisnya (saya beli Rp200.000,- berarti depresiasinya Rp20.000 sebulan hehe).

Saya kurang tahu apakah ada garansi seller/toko atau produsen atas produk ini (silahkan check di invoicenya ya). Namun terhadap barang-barang seperti ini, yang bisa kita lakukan adalah tindakan preventif sebelum melakukan pembelian, seperti memastikan dulu sellernya responsif saat di-chat, punya garansi atau tidak, dan jadi kita harus mengetahui risiko pembelian (apalagi secara online).

Semoga nanti ada balasan dari sellernya ya.

Unknown said...

Hi kak, jd g ada pengaruh beli yg tilt atau tidak nya yah asal nib nya bukan yg graphite copper aja kan?

Maya Junita said...

Yes betul, jadi overall sama aja. Aku juga setuju untuk hindari nib graphite/copper supaya ngga merusak permukaan layar.

Hyuuchi said...

Hi kak, aku mau tanya dong... Untuk goojodoq yg pink apakah benar sangat sensitif kalau di masukin ke iPad case?? Soalnya saya pernah baca review, katanya capnya mudah mati kalau di pencet dikit...

Hyuuchi said...

Hi kak, mau tanya ttg goojodoq yg pink dong... Apakah benar kalau capnya sensitif kalau di simpan ke iPad case?? Soalnya saya pernah baca review kalau pennya suka mati hidup kalau dimasukkan ke iPad case, disenggol dikit pun suka mati

Maya Junita said...

Hai Hyuuchi. Maaf baru membalas.
Betul banget kalau sensor on/off-nya sangat sensitif, tapi hanya bereaksi kalau terkena kulit ya (bukan benda mati). Yang putih pun juga sama ya, sensitif juga. Tapi selama penggunaan, saya ngga merasa terganggu soalnya jarang tersentuh sampai off.

Dira Destiara said...

Hi kak, mau tanya dan minta saran dong kalau untuk drawing, prefer pakai stylus pen yg kyk gmn ya? Aku pake nya android

Catatan Sekolah said...

Haloo kak, sblmnya terimakasih atas review nya. Aku baru bgt coba goojodoq di hari ini karena baru sampai. Ketika coba tadi siang alhamdulillah berjalan dg baik, tapi baru bgt ini tiba2 gak bisa di pakai, ketika saya sentuh atasnya tdk nyalah LED warna birunya. Saya coba cas alhamdulillah LED berwarna merah, kemudian saya cek lg jadi warna hijau. Kakak pernah mengalami hal serupa gak? Siapa tahu punya pengalaman yang sama :) oiya saya sdh chat penjual tapi belum dibalas nih huhu

Maya Junita said...

Halooo @Catatan Sekolah
Hal serupa tidak pernah dialami, tapi saya pernah dengar juga ada beberapa konsumen yang dapat barang defect.
Kalau beli barang internasional di marketplace, saya rasa kecil kemungkinan mereka membalas chat karena ada perbedaan bahasa.

Maya Junita said...

Halo @Dira Destiara
saya bukan expert untuk menjawab pertanyaan tentang digital drawing, tapi berdasarkan pengalaman menggunakan stylus, saya rasa penting untuk memilih ujung pen (nib) yang berbentuk seperti ujung ballpoint/pensil, bukan stylus karet. Tujuannya adalah untuk presisi saat menggambar. Selain itu, penting untuk pakai screen protector yang tidak licin agar memiliki sedikit friksi saat menggambar. Jadinya garis yg dibentuk lebih akurat, sehingga proses gambarnya ngga melelahkan. Semoga membantu ya.

Unknown said...

makasih ulasannya. ngomong2... pake bahasa indonesia aja kenapa sih? ada apa dgn bahasa indonesia sampe harus dikit2 pake inggris segala... cinta NKRI kah?

Maya Junita said...

Hi Unknown, thank you for your comment. I was born and raised in JAKSEL, so you know lah ;)

Alvi Rosyidah said...

Halo kak.
Aku pake Goojodoq juga buat iPad 9, dan works great for aplikasi note-taking. Tapi pas dipake buat ProCreate sama Ibis Paint kok jd aneh yaa. Yg kita goresin pake pensil itu beda hasilnya ama yg kita gores pke tangan. Di canvasnya. Jd kan otomatis kita maunya pake brush X dengan ketebalan X dan opacity X (dll.) jatuhnya beda juga dg yg digambar. Sedih bgt... :( kira2 napa ya kak? Ada yg tau ga? :')

Hendy Jobers said...

Seri Stylus Pen milik Goojodoq memang cocok banget dijadikan alternatif. Well, bagaimana dengan seri keyboard Goojodoq yang bisa dipakai buat ngetik di handphone, Kak? Review juga, dong. Terima kasih