Sunday, June 2, 2019

A Menspad First-Timer!


Udah cukup lama gue denger dan tau soal Menspad atau reusable cloth sanitary napkins, tapi ngga pernah nyangka gue akan nyoba pakai Menspad ini. Gue cukup skeptis gimana bahan kain bisa membuat kondisi di antara selangkangan itu cukup nyaman, karena kan dia tebal ya, sementara gue biasanya pakai pads yang setipis mungkin. Laluuuu... apakah memang bener anti bocor?

I did a lot of research. Gue baca-bacain blog orang, review-review di marketplace, sampai cari YouTube yang isinya ngereview Menspad. Kesimpulannya: Ngga akan tau jawabannya kalau ngga coba sendiri. Maka gue beli Menspad langsung beberapa unit (ternyata udah bonus insertsnya) dengan jumlah yang cukup untuk dipakai selama mens.

Harus gue akui, Menspad memberikan kenyamanan yang luar biasa terutama saat tidur atau saat di rumah. Bahan kain ini bener-bener bisa ikutin lekuk antara selangkangan dari depan ke belakang. Kalau dibilang anti-lembab, sebenarnya ngga anti-lembab juga ya, tapi memang terasa proses penyerapannya lebih cepat daripada pads sekali pakai. Jadi iyes, pakai Menspad ngga berasa basah terus-terusan.

Buat perempuan yang rajin cuci pads setiap kali ganti, mencuci Menspad ini ngga susah. Tapi buat yang ngga pernah mencuci, ini bakal jadi PR berat. Karena pakai insert, kita memang jadi 2x kerja (karena jadi ada 2 komponen yang dicuci), tapi ngga sulit kok bersihinnya. Bagian yang mungkin agak sulit dibersihin adalah ngebersihin lendir dari kain (you know, di hari-hari pertama kan banyak aja keluar yang aneh-aneh). Kayak mesti digosok/congkel-congkel pakai kuku gitu dulu, sementara kalau pakai pads biasa lendirnya bisa luntur dengan mudah pas disentor gitu (you know what I mean lah).

Tips dari gue untuk nyuci Menspad sih sederhana. Jangan langsung taro sabun cuci di atas Menspadnya, tapi larutkan dulu di tangan (kayak mau cuci muka) sampai berbusa, olesin ke permukaan Menspad, baru kucek pelan-pelan.

Sayangnya, ada ugly truth juga di balik Menspad. KERINGNYA LAMA CING!

Gue ngejemur Menspad di luar ruangan itu bisa 12 jam kemudian gue ambilnya. Yang paling lama keringnya ya bagian bawahnya yang bermotif, yang justru menahan darah mensnya biar ngga tembus. Kalau kita committed dengan hidup Go Green dan pengen pakai Menspad 100%, mungkin harus punya 8-10 unit. Mengingat harganya affordable sih bisa aja ya.

So far gue hanya menggunakan Menspad kalau malam aja. Pas pergi gue masih pakai disposable pads karena alasan kenyamanan untuk ganti. Selain itu, di kantor gue ataupun di kantor klien-klien gue udah jarang ada sentoran di bilik toiletnya (klosetnya udah rear wash) jadi memang ngga bisa cuci sama sekali. Begitu juga kalau pakai Menstrual Cup, kenyamanan yang dijanjikan jadi hilang karena ngga bisa cuci cup-nya di dalam bilik kamar mandi.

Singkatnya, lucu juga sih gue menemukan kenyamanan dengan memakai... popok! Iya, ini kan sebenarnya popok ya! Gue bisa prediksi akan pakai Menspad ini sebagai popok tidur dalam jangka waktu panjang karena memang nyaman dan tanpa perasaan deg-degan bakal "ilang" kayak pakai Menstrual Cup. Kalau kata reviewnya beauty vlogger: senyaman itu!

Harganya cuma Rp35.000-an sudah sama 1 insertnya. Worth to try kok!



Note: Beberapa hari lalu gue ngejatuhin lipstick dengan kondisi terbuka di atas karpet gue yang jadi alas foto. Hence the lipstick stain. Karena related dengan topik blog post ini, gue merasa perlu klarifikasi HAHAHA!

0 comments: