Friday, February 5, 2021

Say YES to Digital Note-Taking.


Rupanyaaaah digital note-taking & digital planning emang lagi gain popularity ya di Indonesia. Gue baru ngeh tentang hal ini setelah minggu lalu sign up TikTok. Ternyata iPad dan cheap accessories (dari Goojodoq - yang memang lucu sih) udah jadi #racunTikTok. Bahkan video unboxingnya bisa sampai ratusan atau ribuan di TikTok (iya, gue tontonin gara-gara Nadya ngeracun banget untuk liatin video ngga penting di TikTok).

Gue baru belajar digital note-taking pas kantor start full WFH di bulan Maret tahun lalu. Sebelumnya iPad cuma dipakai buat nonton Netflix aja :P Untuk urusan pekerjaan, journaling, dan belajar, gue masih pakai notebook karena.. I don't know, gue merasa bangga aja dengan kebiasaan jadul itu. Gue juga enjoy belanja notebook dan nimbun cukup banyak notebook dan agenda/journal. Cuma entah kenapa, gue seneng banget ngeliat Instagram post tentang digital planning. Dari situ lah gue akhirnya nyoba untuk menulis tangan (handwriting) di iPad.

Perjalanan dimulai dari mencoba beberapa stylus sebelum ke Apple Pencil. LOL! Gue rasa pasti ada deh beberapa orang yang kayak gue juga, yang mikir: Pasti ada nih yang lebih murah daripada stylus overpriced itu! Pasti!!! Experience menulis pun berubah banget (dan makin semangat) setelah berkenalan dengan Goojodoq Stylus karena gue akhirnya bisa menulis lebih rapi (walaupun tulisan tangan tetep mah jelek).

Ternyata selain belajar nulis, perlu waktu cukup lama untuk mengorganisir digital notes gue di iPad (saat ini pakai iPad 6). Pas kuliah, gue pakai binder yang mudah dipindah-pindahin kertasnya setiap section. Sebagai orang kinestetik, gue harus mencatat dan menstabilo, jadi selama kuliah gue selalu nyatet walaupun berantakan. Lalu pas gue kerja, seperti karyawan lain pada umumnya, gue hanya punya 1 notebook yang diisi secara sequential. Paling gue lipet-lipetin aja ujungnya kertasnya kalau ada catatan penting.

Gimana pas itu semua pindah ke digital notebook?

Amit-amit berantakannya!! Baru bulan November lalu gue berhasil misah-misahin contentnya ke dalam folders, notebooks, dan sections. Beberapa coretan bahkan harus dibuat ulang kalau gue pengen "koleksi" gue terlihat lebih rapi.

Dalam belajar nulis rapi di tablet pun ada banyak seninya. Mulai dari ukuran ballpoint yang dipilih dan senyaman apa kita men-zoom in kertasnya supaya gerak tangan dan guratan kita berasa "bener". Bukan cuma butuh latihan, tapi butuh ngulik dan diulang-ulang sampai berasa PAS!

Dari hampir setahun nulis di atas tablet, gue belajar bahwa setidaknya ada 5 hal yang menentukan "kesuksesan" dalam digital note-taking.



Pertama, jelas ngga bisa kita compare hasil menulis kita dengan Study-grammer atau Digital Planner-er yang sudah mulai duluan. Yang kita ngga lihat adalah journey-nya mereka sampai bisa calligraphy atau mix and match warna dan stickers. Gue sempet dan MASIH mikir: Hadeh jelek amat tulisan gue, tapi hey, mau berkompetisi sama siapa sih? xD

Kedua, penggunaan stylus yang benar memang pengaruh dalam proses belajar menulis di atas tablet. Karena gue udah mencoba banyak model stylus, gue akan langsung merekomendasikan stylus yang punya bentuk semirip mungkin dengan ballpoint dan pensil. Intinya, kita mencoba untuk beralih ke digital, jadi jangan buat diri kita susah dengan downgrade perlengkapannya.

Ketiga, kita mesti fully aware bahwa perbedaan terbesar digital note-taking dan kertas adalah dari sisi investasi. Selain tablet dan stylus, investasi lainnya adalah:
  • Aplikasi digital notes seperti GoodNotes5, Noteshelf, atau Notability. Masing-masing ada plus dan minusnya, so please do your research. Kalau bingung, gue saranin pakai aplikasi yang paling banyak temen-temen kita pake biar ngga terus-terusan bandingin satu sama lain. Dalam kasus gue.... SAAT ITU BELUM ADA TEMEN YANG DIGITAL NOTE-TAKING HAHAHAH... Jadi yang gue lakukan adalah pakai GoodNotes5 duluan, trus kalau ada temen minta rekomendasi aplikasi untuk iPad, gue suruh download GoodNotes5!!!
  • Template notebook bisa beli di Etsy karena banyak yang lucu dan ada juga yang MURAH (cuma belasan ribu!). Setiap template bisa pakai berkali-kali karena sistemnya tinggal import filenya aja ke aplikasi yang kita pakai.
Sementara aksesoris seperti keyboard dan paperlike screen protector menurut gue bukan investasi yang wajib. Gue punya portable keyboard satu set dengan casingnya, ternyata cuma terpakai kalau lagi traveling aja (karena gue ada laptop). Sementara untuk screen protector.. duh mending dalam latihan menulis ngga usah didikte dengan screen protectornya deh!

Keempat, adalah konsistensi. Sejak belajar menulis di atas tablet, gue sangat ngurangin menulis di buku/kertas. Beberapa journal yang gue timbun udah gue bagi-bagiin, trus catatan belajar pun udah dibuat di iPad semua. Konsistensi akan membuat kita menemukan style kita dan eventually nyaman untuk note-taking di atas tablet.

Kelima, make sure semua di-backup secara on time suoaya tenang lahir dan batin dalam jangka panjang. Personally, gue double backup iCloud dan laptop. Ngga kebayang kalau ada masalah (misalnya devicenya hilang, rusak, atau gagal restore), bakalan gone semua tuh catatan-catatannya.

Sekarang gue seneng banget, karena pas harbolnas 11.11 dan 12.12 di akhir tahun lalu, temen-temen gue pada beli tablet dan sekarang mulai digital note-taking. Seneng karena kita jadi bisa bagi-bagi tips dan saling kasih tau kalau ada designer yang keluarin template atau stickers.

So, tanpa alasan go green pun aku sih yes to digital note-taking. Sebagai referensi, iPad bukan satu-satunya device yang bisa digunakan untuk digital note-taking. For some reasons, Samsung S6 Lite saat ini provide value for money yang bagus kok!

0 comments: