Tuesday, September 15, 2020

Week 33-37 of #52WeeksofMisswhadevr | SUPER-LATE POST But I'm Okay. Sort Of...

Setelah 9 bulan dan melewati drama 3x potong poni sendiri, Sabtu, 5 September gue potong rambut gara-gara semakin rontok. Sayangnya ngga bisa potong model bob nungging seperti biasa, karena gue tetep pengen bisa diiket di saat Jakarta lagi panas-panasnya. Berbekal disposable face mask, disinfectant spray, Wipol wet tissues, hand sanitizer, dan of course "Bismillah", gue ke luar rumah tuh.. ke Gancit ketemu sama hair stylist yang udah 9 tahun potongin rambut gue. Gue bikin appointment sepagi mungkin, karena pengennya dia jangan touchy-touchy pelanggan lain dulu sebelum gue *HAHA!*

Iya sih, gue emang parnoan.. tapi gue merasa harus tetap cek-cek ombak seperti ini supaya gue ngga udik dan lebih adaptif. Ternyata potong rambut dengan protokol kesehatan memang ngga nyaman, karena kita dipakein masker + shield mata (yang terus berembun setiap kali gue nafas) dan massagenya ngga seenak biasa karena menghindari skin to skin contact. Di salon langganan gue ini, mereka belum reaktivasi services yang perlu skin to skin contact but they already do what is necessary to survive and stay relevant in this difficult time. Effort mereka luar biasa untuk bisa beroprasi dan gue melihat semua staffnya bener-bener implementasi protokol kesehatannya dengan baik.




Masalah rambut sebenernya ngga separah masalah-masalah lain yang nongol setelah pandemi ini. Bosen ya gue cerita soal pandemi ini? TAPI GUE BLOGGING DI ERA PANDEMI WHAT DO YOU EXPECT HAHAH!?

Ada masalah-masalah *kecil* lainnya seperti.... retainer gigi gue yang udah setahun ngga dikencengin dan gigi gue udah mulai shifting ke kanan lagi, bulu kaki yang rimbun karena ngga waxing (walaupun udah beli sugar wax untuk di rumah), dan setumpuk masalah-masalah *kecil* lainnya yang saat digabungin semua jadi.... Njir, kenapa semua complainan gue soal fisik ya?

Tapi setelah gue pikir-pikir, gue hanya tengsin untuk mengakui bahwa pandemi ini udah mempengaruhi mental gue. Bahkan gue ngga bisa temuin deskripsi yang pas untuk jelasin gimana kondisi mental gue sekarang. Sejak awal gue melihat kesehatan bokap gue menurun sampai akhirnya dipanggil Tuhan, dealing dengan pay cuts, mesti menghandle staff yang produktivitasnya turun selama WFH tapi sambil mikirin framework untuk support strategi perusahaan, belum lagi demotivasi untuk lanjutin proposal disertasi, pengen ikutan trend e-learning tapi kok males, mau pacaran/jalan-jalan tapi takut COVID..

Udah gitu kalau liat ke depan.. ya burem aja gitu. Boro-boro burem.. makin ngga keliatan apa-apa! Bisa kah sekarang kita bikin plan untuk bulan Desember? Ajaib sih kalau bisa!

Nah biar ngga makin semrawut, akhirnya gue nyoba untuk selesain masalah satu per satu. Akhirnya potong rambut lah, waxing sendiri lah, gue kerjain aja apa yang bisa gue kerjain daripada ngeluh terus-terusan. Gue juga tetep nyoba untuk nulis weekly journal di sini karena pengen nyoba untuk commit dengan #52WeeksofMisswhadever, tapi selalu stop di paragraf-paragraf pertama karena 1) Bawaannya pengen ngeluh 2) Daripada menulis keluhan, gue milih rebahan nonton Netflix.

We're all going through a hard time right now but don't forget to take care of yourself and your loved ones. What He has taught us is precious.

0 comments: