Monday, June 1, 2020

De Nyu Normel.


Gue tuh denger kata The New Normal udah eneg banget. Dari judul webinar, nama program, jargon-jargon, sampe apa juga ditambahin nyu normel - nyu normelan. Lama-lama font juga diganti namanya jadi Times New Normal hih! #kzl

Tapi pada dasarnya dari dulu gue selalu sebel kalau ada hal-hal yang diglorifikasi berlebihan (jadi emang guenya aja sik yang bermasalah). Apalagi kalau akhirnya sampai berubah maknanya. Hmm bukannya gue ngga percaya bahwa kita akan (dan harus) melakukan kenormalan-kenormalan baru akibat C-19 ya, tapi menurut gue, new normal atau tidak yang jelas kita harus beradaptasi dengan hal-hal yang dapat melindungi kita dan sekitar kita. So, karena capek dengan istilah new normal, gue akhirnya mencoba mencari istilah lain (tentunya dengan bantuan Google lah) dan menemukan kata:
Unprecedented
/ˌənˈpresədən(t)əd/
adjective: never done or known before.
HOAHAHOAHOAHOA kayaknya istilah ini bisa dijadikan pengganti dari new normal. Why? Ya biar GUE ngga emosi aja kalau capek denger new normal.

Sejak pengumuman perpanjangan PSBB DKI hampir 2 minggu lalu (yang ditambahkan keterangan bahwa ini adalah PSBB penghabisan), gue seperti terjepit di antara 2 kondisi: kondisi gue sebagai orang biasa dan role profesional yang menuntut gue untuk menggawangi unlockdown aktivitas kantor. Sebagai orang biasa, sebenernya gue sangat khawatir dan cacut terinfeksi, makanya gue akan prefer #dirumahaja selama mungkin. Tapi di sisi lain, gue juga paham bisnis harus berjalan, perekonomian harus pulih, semua orang harus produktif.. yang intinya kita tidak boleh paralysed apalagi takluk.

Kebetulan dalam melihat masalah, gue mencoba untuk ngga terlalu cepat berkomentar, so gue bukan kalangan orang-orang yang langsung teriak-teriak "Genosida!" ataupun "Yeay!" saat ada wacana kita mesti berdamai dengan C-19 ini. Gue terus-terusan berpikir skeptis sambil mencari jawaban gue mesti apa.. Gue ini mesti apa, sebagai individu dan sebagai Chief of HC hadoooh?? (Gue emang suka keliatan cool aja, tapi intinya ble'e juga). Tapi gue juga punya pendapat yang hanya gue share sama beberapa orang aja. Kebetulan karena sama-sama orang risk management dan paham IT, kita jadi bisa saling menghargai pendapat dan saling bertukar informasi yang beneficial untuk buat policy unlockdown kantor masing-masing.

So, bicara tentang the new normal unprecedented activities secara individu dulu deh ya, pastinya gue akan melakukan hal-hal yang sebelumnya ngga pernah gue lakukan. Misalnya, bawa sajadah sendiri yang artinya gue juga perlu pakai tas yang ukurannya lebih gede (untung banyak dijual sajadah lipat kecil yha!). Trus yang jelas, gue juga akan pakai masker.. padahal dulu gue anti banget pake masker karena idung udah pesek napas gue juga panas bikin kacamata berembun dulu gue ngga pernah percaya dengan efficacy masker non-medis untuk melindungi kita dari polusi/bakter/virus. Trus juga gue bakal langsung mandi setiap sampai rumah.. goler-goler no more! Jadi bisa dibayangin bahwa unprecedented activities ini akan bikin gue kewalahan dan bete, but again, gue mesti adaptasi.

Kayaknya bakal banyak listnya ya, cuma bayangin 3 hal di atas aja rasanya udah PR banget huhuhu! Tapi ngga ada yang bisa mencegah kita terinfeksi dari C-19 kecuali proteksi optimal dari diri kita sendiri, seperti meningkatkan imun, physical distancing, rajin cuci tangan, pakai masker olweys.. gitu kan ya? Soalnya banyak orang kita yang ignorance, jadi gue akan fokus sama diri sendiri, tapi kalau kita bisa saling.. wah bersyukur banget sih gue. Moga-moga kita bisa saling melindungi ya, bukan saling menularkan!

0 comments: