Wednesday, January 2, 2019

The Uncool Me.


2nd of January is just another day, but January Blues is real. Hari ini rasanya susah banget maksain diri untuk langsung nge-gas, terlebih fisik gue lagi ngga fit sejak mid December lalu. Kepala gue ngga bisa lepas sama segala macam drama yang terjadi di 2018. What a W.I.L.D year!

Gue masih bisa recall drama terbesar di tahun 2017, yaitu saat gue kena impact dari suatu fraud (alhamdulillah udah clean and clear sekarang). Tapi kalau gue disuruh recall drama tahun 2018.. gue bisa habisin waktu banyak untuk cerita. Bahkan bisa sampai marah lagi. Atau bahkan sampai nangis karena kesel banget dan ngga bisa berbuat apa-apa.

Gue memulai tahun lalu tanpa resolusi, seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi untuk urusan kantor/kerjaan, gue punya harapan. Seiring waktu berjalan, sekelompok orang membuyarkan harapan gue. Dua orang anak buah gue dan 1 orang yang gue rekomendasiin untuk pegang HR di kantor gue jadi satu paket sutradara dan aktor drama di kantor. I thanked God, karena menjelang mid 2018 semuanya resign.

Tapi ternyata hal kayak gitu cukup membuat gue dikelilingi negativity. Gue jadi susah untuk membangun trust ke orang lain, yang akhirnya gue lebih banyak kerjain berbagai macam pekerjaan sendiri. Enam bulan terakhir, gue jalan dari satu task ke task lain, satu project ke project lain, hanya untuk sekedar getting things done.

Orang bilang, "Alaaah... lu kurang liburan aja, May!"

Kalau gue liburan jauh pada tahun-tahun sebelumnya, bukan berarti gue harus stepping up the game di tahun berikutnya kan? Tahun kemarin (dan tahun ini) gue ngga ada agenda untuk liburan jauh, but in fact, last year I went to Singapore 3 times - dan salah satunya adalah bener-bener ngabur untuk menenangkan diri. Terlalu banyak drama yang ada di sekitar gue sampai gue harus pergi untuk menenangkan diri dan menyelesaikan beberapa deadline.

Sakit hati itu ngga gampang untuk dihilangin. Gue ngga tau gimana detox dan menghilangkan kekecewaan. Gue kenal emosi gue bahwa gue kecewa, tapi gue ngga punya tools dan waktu untuk menyelesaikan itu semua. I just can't over how unfortunate this situation still is.

Sekiranya side effect drama itu kurang berat, eh endometriosis gue ruptured sampai gue harus dioperasi.

So 2018 was a year when I stopped trying to be cool and I accepted that I am "uncool". I've been betrayed. I didn't fulfill project deadline. I have endometriosis. And probably I am broke because endometriosis treatment is really sucking away my money.

Tapi apapun yang menimpa gue, alhamdulillah ngga pernah terucap "Begini amat hidup gue." Gue cuma uncool dan sadar betapa uncoolnya gue, tapi alhamdulillah ngga desperado dengan keadaan yang menimpa gue. This too shall pass.

Who knows what 2019 will bring but I raised my glass and said goodbye to 2018. Thanks for the life lessons.

0 comments: