Saturday, June 27, 2020

Mantan, Enaknya Diapain Ya?

Gigi lagi ngiung-ngiung karena udah lama ngga pakai retainer, trus gue mau ngomongin mantan. Hih kurang menyiksa apa tuh? Kepengen ngomongin mantan soalnya dalam seminggu ini gue 2x ngobrol sama temen-temen cewe gue tentang mantan-mantan kita di tengah malam (iye, jamak #sombong). Pokoknya "mantan" itu topik yang ngga ada habisnya. Somehow, pasti ada aja satu mantan kita yang brengseknya sampe ke ubun-ubun, seolah-olah emang hadir ke dunia kita untuk berantakin hidup kita, trus pergi setelah dia puas.

Sebelum obrolan minggu ini bareng temen-temen gue, sebenernya gue wondering, jangan-jangan kita  (perempuan) suka ngomongin mantan tuh karena kita suka playing victim. Tapi seiring berjalannya waktu.. ya emang pup aja sih lakinya! :D


Thursday, June 18, 2020

Endometriosis Q&A.

Image source: popsugar.co.uk / Getty
Dulu gue sempat nge-draft blog post untuk QnA ini, tapi karena pertanyaannya belum banyak, jadi gue tunda publishnya. Berhubunng sekarang gue masih dalam fase kzl-kzl-gmz karena endometriosis gue tumbuh lagi setelah operasi 2x, gue lanjutin aja draftnya dan akan publish blog post ini.

Disclaimer: Untuk mengetahui serba-serbi endometriosis, sebaiknya langsung ke ObGyn atau belajar sendiri lewat artikel online atau jurnal ya. QnA ini adalah seputar pertanyaan yang sering diutarakan orang kepada gue ketika mereka tau gue punya kista yang spellingnya susah ini.

Sunday, June 14, 2020

Week 24 of #52WeeksofMisswhadevr | Something Old, Something New.

Difoto di tempat berdebu karena males berbersih kamar.. :P
Awal minggu ini, gue punya feeling bahwa ini akan jadi minggu yang banyak cerita. Pertama, di minggu malam, gue tiba-tiba ngerasa ada stabbing pain di perut bagian bawah dan terus bergerak ke arah pusar. Pas lihat kalender mens, ternyata memang waktunya ovulasi. Lalu pas rasa sakitnya ngga  hilang sampai Senin siang, gue memutuskan booking appointment dengan ObGyn untuk hari Rabu.

Kedua, di minggu sebelumnya gue udah berencana untuk ke kantor pertama kalinya sejak pandemi COVID-19. Terakhir gue ke kantor itu tanggal 3 Maret sebelum gue ke Istanbul, berarti ini akan jadi pengalaman pertama ke kantor dalam 3 bulan.

Ceritanya dimulai dulu dari hasil checkup gue ke ObGyn ya, walaupun secara historis, kejadiannya adalah 1 hari setelah gue mengunjungi kantor.

Tuesday, June 9, 2020

Oh, Appetite!


Selain karena "emang udah dari sononya", badan gue petite karena gue ngga berlebihan makan dan ngga hardcore olah raga. Gue ngga pernah menghitung sih, tapi gue rasa calorie intake gue sesuai dengan kebutuhan tubuh, jadi terlepas dari lemak yang bisa bikin beberapa daerah jadi cubitable, stature gue cenderung mengarah ke ideal. BTW gue pernah kurus setelah operasi, tapi ngga pernah kurus banget. Dan meski rada gembil, ngga pernah gembil banget.

Saat kita dipaksa WFH dan #dirumahaja karena pandemi COVID-19 ini, gue mengira-ngira apakah gue akan makin gembil dan gain some weight karena gue jadi lebih sedikit bergerak. Hampir 3 bulan berlalu, dan ternyata.. eng ing eng.... permasalahan kegembilan baru timbul setelah Lebaran, alias 3 minggu terakhir ini.

Saturday, June 6, 2020

Week 23 of #52WeeksofMisswhadevr | Turning Turdy-Tree.

Ada tiga penyebab gue ngelewatin 9 blog post mingguan #52WeeksofMisswhadevr. Pertama, males nulis. Kedua, berduka. Ketiga, males ngitungin sekarang minggu ke berapa because you know, gue jelek banget dalam berhitung, apalagi kalau untuk sesuatu yang periodik gini. Kalau gitu kenapa gue cari gara-gara bikin blog post ginian ya?

Oh ya, sekalian jadiin 4 alasan! Satu lagi adalah kondisi #dirumahaja dan #WFH membuat hari demi hari dan minggu demi minggu lewat begitu aja tanpa cerita menarik.

Tapi hari ini, gue ultah ke 33, jadi minggu ini sedikit lebih speysel lah.

Sejak awal pandemi, gue punya feeling kayaknya gue akan ngalamin quarantine birthday deh! Eh ternyata bener! PSBB transisi buat gue bukan bermakna lampu ijo, tapi bermakna gue harus lebih waspada. Asli deh, yang bisa jaga diri kita itu cuma kita! Hari ini aja terjadi lonjakan sekaligus rekor jumlah orang yang teridentifikasi infected. *Hello Corona-Lebaran, is that you?*

Buat gue yang udah bertahun-tahun ngga pesta ultah, quarantine birthday ini ngga punya keunikan. Pagi tadi gue memutuskan untuk bikin 1 foto pakai masker untuk mendokumentasikan "my quarantine birthday" sekaligus poni dan rambut gue yang acak-acakan. Biasanya gue selalu potong rambut sebelum ulang tahun, tapi tahun ini gue malah punya poni ngga rata karena potong sendiri pakai gunting kertas. :D

So I hope your day is filled with love and happiness. Stay safe and stay healthy too!

Thursday, June 4, 2020

Pretty Little Liars - Revisited.

WAH WAH! Setelah check statistik visitor blog ini, lucu juga begitu ngeh ternyata banyak new visitors yang mampir karena blog post tentang Pretty Little Liars yang gue tulis 12 tahun lalu [Link]! *Hai hai!!* Gue masih inget waktu gue beli novelnya lalu terus beli buku-buku selanjutnya (ngga bisa berhenti baca) karena ceritanya bikin penasaran. Selain itu storylinenya dikemas secara menarik banget oleh Sara Shepard. Gue begitu kecantol dengan ceritanya karena gue tau Sara Shepard udah ngerencanain ending yang bagus banget atas semua misteri di PLL.

Pretty Little Liars ini memenuhi ekspektasi dan sesuai dengan taste gue. Gue suka dengan cerita-cerita yang berbau skandar dan misteri. Settingan di suburb juga lebih mudah dibayangin daripada setting di New York yang jadi background Gossip Girl. Satu-dua tahun setelah gue ngikutin seri PLL, mulai deh PLL dan angkat ke serial TV dan CD bajakannya beredar di Jakarta.

Buat gue, serial TV-nya ngga semenarik baca bukunya. Akhirnya gue cuma bertahan nonton 1 season. Ada yang istimewa dari tulisan Sara Shepard dan packaging bukunya yang membuat gue punya imajinasi yang lengkap atas PLL. Menurut gue, serial TV-nya ngga bisa mengejar kesenangan gue membaca bukunya.

Trus 10 tahun berjalan, tiba-tiba muncul PLL versi Indonesia.

Monday, June 1, 2020

De Nyu Normel.


Gue tuh denger kata The New Normal udah eneg banget. Dari judul webinar, nama program, jargon-jargon, sampe apa juga ditambahin nyu normel - nyu normelan. Lama-lama font juga diganti namanya jadi Times New Normal hih! #kzl

Tapi pada dasarnya dari dulu gue selalu sebel kalau ada hal-hal yang diglorifikasi berlebihan (jadi emang guenya aja sik yang bermasalah). Apalagi kalau akhirnya sampai berubah maknanya. Hmm bukannya gue ngga percaya bahwa kita akan (dan harus) melakukan kenormalan-kenormalan baru akibat C-19 ya, tapi menurut gue, new normal atau tidak yang jelas kita harus beradaptasi dengan hal-hal yang dapat melindungi kita dan sekitar kita. So, karena capek dengan istilah new normal, gue akhirnya mencoba mencari istilah lain (tentunya dengan bantuan Google lah) dan menemukan kata:
Unprecedented
/ˌənˈpresədən(t)əd/
adjective: never done or known before.
HOAHAHOAHOAHOA kayaknya istilah ini bisa dijadikan pengganti dari new normal. Why? Ya biar GUE ngga emosi aja kalau capek denger new normal.